Oleh: Eko Wahyudi, pendamping lokal desa jatnegara kab Tegal Kemendesa PDTT.
Desa sebagai penyangga kebudayaan nasional ini menjadi sebuah topik menarik jika kita telusuri. Kebudayaan lokal desa bagian dari kata untuk menjadi variabel dalam kebijakan desa.
Untuk itu penulis ingin sedikit mengupas kebudayaan desa, karena kebudayaan ini menjadi rug sebuah peradaban. Perdagangan bangsa Indonesia di tentukan oleh peradaban yang di hasilkan dari gerakan kebudayaan desa.
Kebudayaan yang di artikan bukan sekedar kesenian atau hiburan saja, namun lebih luas dari pada kebudayaan sendiri. Kebudayaan, berasal dari dua kata , Budi dan daya, artinya semua hasil karya manusia baik benda atau non benda
Ya memang kebudayaan desa miniatur dalam kebudayaan nasional, Kebudayaan yang berbeda dari desa ke desa lain atau wilayah satu dengan kawasan lain. Perbedaan ini corak atau gaya atau lainnya menjadi sebuah kekayaan kebudayaan.
Kekayaan kebudayaan di desa perlu di inovasi dan di berdayakan di era modern ini. Banyak negara maju karena tidak meninggalkan atau melupakan kebudayaan. Oleh karena untuk memajukan bangsa mulai dengan kebudayaan desa untuk di berdayakan lebih dahulu.
Kebudayaan akan menjadi menarik, ketika kebudayaan sendiri ini di miliki oleh masyarakat desa, kehidupan desa dengan kebudayaan akan menjadikan identitas desa itu sendiri. Sebaliknya, jika desa tanpa gerakan kebudayaan akan gersang.
Jika terjadi kegersangan kebudayaan, akan berdampak pada banyak warga desa yang tidak betah di dalam desa, atau kegersangan kebudayaan desa akan melumpuhkan eksistensi peradaban bangsa.(Eko)